Kawah Belerang Ijen [NatGeoIndonesia].

Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri untuk bisa tinggal di negeri dengan gunung-gunung nan megah sepanjang perbatasan pulau, yang berarti akan ada banyak trek untuk pendakian di sepanjang pulau Indonesia. Gunung Rinjani, Semeru, Krakatau, sang Legendaris Toba, Jayapura, Bromo, Merapi, dan masih banyak lainnya, merupakan nama-nama yang sudah menarik wisatawan lokal maupun asing penggila hiking. Diluar nama-nama tersebut, masih ada satu nama yang paling menarik perhatian wisatawan asing diluar sana, Kawah Ijen atau yang lebih dikenal dengan The Blue Fire of Ijen Crater. Namanya sudah bisa menjelaskan apa yang ada di puncak kawah ini, sebuah reaksi chemical antar logam yang terdapat disini yang menyebabkan semburan lava yang keluar dari mulut gunung ini berwarna biru. Kali ini penjelajahan saya lakukan bersama dengan tim dari expert traveller National Geographic Indonesia, namun karena cuaca yang tidak mendukung, fenomena api biru pun tidak dapat kami lihat, karena kabut yang tebal dan jalur pendakian yang memakan waktu cukup banyak.

​​Pendakian dimulai ketika kami selesai briefing sejenak mengenai peralatan yang akan kami bawa dan bagaimana kami bisa menangkap momen terbaik dari Kawah Ijen, tepatnya pukul 02.19 dini hari, kami berada di berada di pintu gerbang masuk pendakian.

Bermodal dengan sarapan yang seadanya pendakian pun dimulai, kurang lebih memakan waktu sekitar 2 stengah jam untuk sampai di puncak kawah.

Sampai di puncak Kawah Ijen pukul 04.30 dini hari dengan kabut yang tebal dan langit yang mulai perlahan bewarna biru gelap.

Ini dia suasana pagi Kawah Ijen yang diliputi oleh kabut, disamping sebelah kanan letak Kawah Ijen, di sebelah kiri ada lembah yang diselimuti hutan dengan pohon-pohon, persis seperti alam fantasi.

Kawah belerang Ijen yang terbuka ketika pagi hari menyuguhkan pemandangan yang luar biasa.

Aktivitas para penambang belerang disekitar Kawah Ijen yang membawa gerobak hasil tambang turun kebawah untuk dijual.

Perjalanan turun ke pintu masuk Kawah Ijen diselingi dengan istirahat sejenak dengan tim.